Menjaga Keamanan Saluran Pernapasan
Kesehatan saluran pernafasan ayam sangat penting untuk mencapai target produktifitas, baik pada ayam pedaging maupun petelur. Kesehatan saluran pernafasan harus selalu mendapat perhatian serius untuk mencapai puncak kemampuan genetik ayam. Karena dampak dari semakin tingginya produktivitas, ayam menjadi semakin sensitif terhadap perubahan lingkungan dan ancaman penyakit, sehingga membutuhkan manajemen kesehatan saluran pernafasan yang lebih baik.
Fungsi utama saluran pernafasan ayam adalah menyediakan oksigen dalam jumlah cukup, mengeluarkan CO2 dan membantu proses tanggap kebal. Syarat untuk memenuhi fungsi pernafasan tersebut adalah ketersediaan udara bersih dan saluran pernafasan yang sehat.
Karakteristik saluran pernafasan ayam antara lain saluran pernafasan relatif panjang, dalam proses pernafasan paru-paru tidak ekspansif dan memiliki kantung udara serta tidak memiliki diafragma. Konsekuensi karakteristik saluran pernafasan ayam tersebut adalah infeksi kantung udara menjadi sering muncul dan dapat meluas dan menyebar ke organ lain.
Saluran pernafasan memiliki berbagai sistem pertahanan tubuh terhadap agen infeksius. Silia yang dapat menangkap agen infeksi dan epitel saluran pernafasan merupakan sistem pertahanan struktural. Makrofag dan netrofil merupakan sistem pertahanan selular non spesifik. Sedangkan sistem kekebalan spesifik pada saluran pernafasan dapat bersifat humoral dan selular. Mukus pada saluran pernafasan termasuk sistem pertahanan sekretorik.
Jenis Penyakit Pernafasan
Penyakit yang dapat secara langsung merusak organ dan mengganggu fungsi pernafasan, berdasarkan tipe penyebab agen infeksi:
- Disebabkan agen infeksi virus: New Castle Disease, Infectious bronchitis, Infectious laryngotracheitis, Swollen head syndrome, pox bentuk basah
- Disebabkan agen infeksi bakterial: kolibasilosis, kolera unggas, coryza, infeksi Ornithobacterium rhinotracheale
- Disebabkan mikoplasma: chronic respiratory disease.
Chronic Respiratory disease
Merupakan penyakit pernafasan utama pada ayam yang disebabkan Mycoplasma gallisepticum. Dapat menyerang ayam pada segala umur dengan proses penyakit berjalan lambat dan kronis. Masa inkubasi berkisar 6 sampai 21 hari. Cara penularan mikoplasma dapat bersifat horisontal dan vertikal (transovarial- hidup dalam oviduk dan semen), sehingga merupakan penyakit yang penting secara ekonomis.
Gejala klinis Chronic respiratory disease berupa gangguan pernafasan, ngorok, batuk dan leleran dari hidung. Air sacculitis yang sering terjadi merupakan gabungan dari mikoplasma dengan beberapa virus dan bakteri E. coli. Mycoplasma gallisepticum mudah dibunuh dengan berbagai desinfektan dan mati oleh sinar matahari secara langsung. Namun kuman ini dapat hidup dalam feses selama 1 – 3 hari, dalam kuning telur selama 18 minggu, cairan allantois selama 4 hari (dalam inkubator) dan pada temperatur kamar selama 6 hari.
CRD dapat menyebabkan kehilangan produksi telur antara 10 – 20 butir telur per tahun pada ayam petelur diakibatkan oleh penurunan produksi. Pada telur ayam bibit dapat menurunkan daya tetas telur. Dan yang paling utama adalah dapat menyebabkan peningkatan kematian dan peningkatan konversi pakan pada progeni. Bersama-sama dengan E.coli menyebabkan penyakit menjadi kompleks. Akibat lain, dapat menyebabkan reaksi post vaksinasi bertambah parah setelah vaksinasi ND, IB dan ILT.
Kontrol dan pengendalian.
Mengingat dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh mikoplasmosis cukup besar, maka kontrol dan pengendalian mikoplasma menjadi sangat penting.
(1) Biosekuriti yang dilakukan secara ketat, dengan cara melakukan culling pada ayam yang terserang mikoplasma dan melakukan sanitasi dan desinfeksi secara rutin dan terencana, merupakan tindakan yang tepat untuk mengontrol berbagai macam agen infeksi dan mengeliminasi agen infeksi dari lokasi peternakan. Namun selain kelebihan, kekurangan tindakan biosekuriti yang sangat ketat tersebut adalah biaya inisiasi dan biaya pelaksanaan yang dikeluarkan sangat besar, sulit diterapkan pada peternakan dengan sistem multiage, dan peternakan akan lebih mudah terserang penyakit apabila ada prosedur biosekuriti yang dilanggar.
(2) Penggunaan Antibiotik. Kelebihan utama penggunaan antibiotik, adalah waktu penggunaan yang fleksibel, terutama pada saat infestasi penyakit berlangsung. Kekurangan penggunaan antibiotik yang dipergunakan secara terus menerus adalah residu antibiotik dan kemungkinan adanya resistensi. Selain itu, hal utama kelemahan penggunaan antibiotik adalah tidak dapat mencegah penularan secara vertikal dari ayam bibit ke progeninya dan biaya yang dikeluarkan relatif mahal.
(3) Vaksinasi. Keinginan yang diharapkan oleh peternak terhadap vaksin mikoplasma adalah aman, penggunaan praktis dan cocok, stimulasi kekebalan lokal pada saluran pernafasan, kekebalan berlangsung lama, manfaat lebih besar dibanding biaya yang dikeluarkan dan dapat dipergunakan pada program eradikasi mikoplasma.
Vaksinasi inaktif. Keunggulan utama penggunaan vaksin inaktif adalah tidak ada shedding virus asal vaksin, dan antigen dapat digabungkan dengan antigen lain dalam satu kemasan. Namun, kekurangan penggunaan vaksin inaktif lebih banyak, diantaranya relatif tidak efektif dalam mengurangi infeksi, tidak dapat menghilangkan penularan secara vertikal, multi dosis dan biaya mahal serta tidak cocok untuk program eradikasi.
Vaksin aktif.
Terbagi atas dua tipe, strong dan mild.
(1) F Strain. Termasuk tipe strong. Keuntungan penggunaan strain F adalah efektif melindungi terhadap strain lapangan yang sangat ganas dan strain F memiliki respon serologis yang kuat. Kelemahan strain F adalah shedding virus, mudah menyebar secara horisontal dan vertikal, tidak cocok untuk program eradikasi, tidak dapat melakukan vaksinasi aktif lain selama 2 minggu, dikarenakan efek stressnya, dapat mengurangi produksi 5-7 butir telur per HH dibandingkan dengan ayam yang tidak divaksinasi atau tidak mendapat tantangan.
(2) Strain 6/85. Termasuk tipe mild dengan keuntungan dapat diaplikasikan secara spray dan mudah disimpan (freeze dried). Kelemahan strain ini adalah efikasi yang relatif kurang dengan durasi kekebalan yang pendek. Tidak ada pernyataan bahwa strain ini dapat menghentikan penularan secara vertikal. Tidak dapat melakukan vaksinasi viral aktif lain selama 2 minggu.
(3) Strain TS-11. Termasuk tipe mild, yang sangat efektif untuk melindungi ayam terhadap Mycoplasma gallisepticum patogen. Strain TS-11 memiliki sifat khas pilihan yaitu temperatur sensitif (ts+). Strain TS-11 sangat efektif dikarenakan TS-11 melakukan kolonisasi persisten pada saluran pernafasan bagian atas sehingga durasi kekebalan menjadi panjang, meningkatkan dosis infeksi bagi strain patogen lapangan untuk melakukan kolonisasi. Tidak ada penularan secara vertikal baik pada TS-11 maupun pada strain patogen asal lapangan. Yang lebih penting adalah strain TS-11, aman tidak berefek samping pada performan ayam.
Pemberian Vaxsafe MG TS-11 dilakukan melalui tetes mata sekali seumur hidup ayam pada umur kurang lebih 4-6 minggu, tergantung tingkat tantangan mikoplasma yang terdapat di areal peternakan. Aplikasi tetes mata dianjurkan pada vaksinasi Vaxsafe MG TS-11 karena akurasi dosis dapat diperoleh oleh setiap ayam dan dengan pemberian yang merata akan diperoleh onset kekebalan yang cepat serta daerah mata merupakan tempat yang tepat untuk stimulasi kekebalan dan keberadaan strain TS-11 dalam waktu yang lama.
Vaxsafe MG TS-11 harus diberikan pada ayam yang bebas mikoplasma. Dianjurkan untuk memberikan Suanovil® terlebih dahulu pada ayam untuk menghilangkan mikoplasma sebelum dilakukan vaksinasi Vaxsafe MG TS-11 maksimal 2 minggu sebelum dilakukan vaksinasi. Setelah dilakukan vaksinasi, dianjurkan untuk tidak memberikan antibiotik (minimal 4 minggu), terutama antibiotik yang dapat mematikan mikoplasma. Apabila diperlukan, penggunaan antibiotik dapat dilakukan dengan menggunakan antibiotik spektrum gram negatif atau antibiotik derivat penicillins.
Keunggulan Vaxsafe MG TS-11 adalah vaksin ini dapat diberikan bersamaan dengan pemberian vaksin lain, seperti vaksin newcastle disease, infeksi brokhitis dan infeksi laringotrakheitis tanpa menimbulkan efek samping. Lebih dari ratusan juta dosis Vaxsafe MG TS-11 telah digunakan di seluruh dunia pertahun. Tidak ada laporan adanya reaksi dan lesi pasca vaksinasi. Tingkat keamanan Vaxsafe MG TS-11 telah teruji dengan terbuktinya strain TS-11 tidak dapat menyebar dari satu ayam yang divaksinasi ke ayam yang tidak divaksinasi melalui shedding. Dan berdasarkan berbagai hasil laporan penggunaan Vaxsafe MG TS-11 diyatakan bahwa kejadian penyebaran atau penularan mikoplasma secara vertikal dari induk ayam ke anak ayam dapat dihentikan karena berkurangnya induk ayam yang terinfeksi mikoplasma.
Manfaat lain penggunaan Vaxsafe MG TS-11 adalah berkurangnya masalah penyakit viral terutama permasalahan reaksi vaksinasi newcastle disease dan infeksi bronkhitis. Mengurangi berbagai penyakit sekunder yang mengikuti kejadian chronic respiratory disease terutama infeksi bakteri Echerichia coli, coryza dan kolera unggas, serta mengurangi penggunaan antibiotik. Vaxsafe MG TS-11 sangat ideal untuk dipergunakan pada farm multiage dan sangat efektif untuk mencegah penularan chronic respiratory disease antar ayam yang berbeda flok umur.
Drh Yuni
Technical Department Manager
PT. ROMINDO PRIMAVETCOM
Jl DR Saharjo No 264 JAKARTA. Telp.021 8300300