Memahami Pentingnya Sistem Imun Agar Performa Aman
Sistem Imun tubuh merupakan mekanisme dan fungsi fisiologis yang amat penting bagi ayam. Bila sistem pertahanan tubuh berjalan optimal, maka ayam dapat tumbuh berkembang dan bereproduksi dengan optimal. Selain itu, hal penting lain mengenai sistem pertahanan tubuh ayam, adalah adanya pengetahuan mengenai ancaman-ancaman penyakit yang dapat menyebabkan gangguan fungsi pada organ-organ pertahanan tubuh sehingga perkembangan tubuh dan produksi menjadi terganggu.
Sistem Imun tubuh Ayam
Pertahanan tubuh ayam dapat dibagi menjadi dua, yaitu pertahanan tubuh non spesifik dan pertahanan tubuh spesifik. Sistem pertahan tubuh non spesifik merupakan sistem pertahanan tubuh yang melindungi dari berbagai ancaman secara umum. Sistem pertahan non spesifik berupa: hambatan mekanik, seperti kulit, mukosa, mukus dan silia pada saluran pernafasan. Selain itu berupa fagositosis, sistem komplemen dan sel pembunuh.
Sistem pertahanan tubuh spesifik, berkaitan dengan adanya respon kekebalan tubuh yang dapat berperantara seluler maupun humoral. Respon kekebalan tubuh berperantara humoral dapat bersifat aktif maupun pasif. Sistem ini mampu mengenali antigen sebagai benda asing. Mempunyai spesifitas tertentu dan mempunyai memori atau ingatan terhadap antigen.
Respon kekebalan tubuh yang bersifat aktif merupakan hasil vaksinasi, dan materi yang berkaitan dengan repon kekebalan humoral aktif adalah antigen, epitop, antibodi dan limfosit.
Respon kekebalan tubuh yang bersifat pasif merupakan hasil transfer atau perolehan kekebalan asal induk. Perolehan kekebalan pasif yang didapatkan anak ayam dari induknya biasanya tidak seragam. Kekebalan yang diperoleh tergantung dari titer antibodi induk dan akan habis dalam waktu yang relatif singkat. Hal-hal inilah yang perlu diperhitungkan dalam menyusun program vaksinasi
Organ Pertahanan Tubuh.
Organ tubuh ayam yang memegang peranan penting dalam pertahanan tubuh ayam adalah bursa fabricius dan thymus. Kedua organ ini merupakan organ utama dalam sistem kekebalan.
Organ lain yang berperan dalam sistem kekebalan adalah limfa, lempeng peyer pada mukosa usus, tonsil sekalis, struktur limfoid sepanjang saluran pernafasan, kelenjar harder dan konjungtiva mata.
Secara normal Bursa fabricius akan tumbuh cepat dalam 3 minggu pertama umur ayam. Ukuran bursa akan lebih besar dari lien kurang lebih 5 minggu pertama kehidupan ayam dengan rasio ukuran bursa sebanding dengan ukuran berat badan tubuh. Bursa akan mengalami regresi dimulai pada umur 8 minggu.
Apabila ukuran bursa fabricius sama atau lebih kecil dari limpa pada 5 minggu pertama umur ayam, dapat mengindikasikan bahwa telah terjadi kasus imunosupresi.
Penyakit Penyebab Imunosupresi.
Terjadinya kondisi imunosupresi disebabkan oleh kerusakan dan terjadinya gangguan fungsi organ limfoid, baik organ limfoid primer maupun sekunder. Penyakit yang merusak struktur dan fungsi organ limfoid primer adalah gumboro, mareks, mikotoksikosis, infeksi reovirus, infeksi chicken anemia dan infeksi ALVJ. Sedangkan penyakit yang dapat merusak struktur dan fungsi organ limfoid sekunder adalah Newcastle disease, Avian Influenza, Swollen Head Syndrome, Infeksius bronchitis, Infeksius Laryngotracheitis, pox bentuk basah, aspergillosis, koksidiosis, mikoplasmosis, snot, kolibasilosis, kolera unggas, salmonellosis dan helmintiasis.
Secara garis besar terdapat empat hal yang dapat mempengaruhi perkembangan sistem kekebalan tubuh ayam, yaitu (1) Rusaknya organ limfoid primer ataupun sekunder karena infeksi virus dan mikotoksin dan (2) Rusaknya organ limfoid sekunder karena infeksi bakterial, (3) stress yang mempengaruhi fungsi organ limfoid primer, dan (4) Suboptimalnya nutrisi dan manajemen yang mempengaruhi perkembangan organ limfoid primer maupun sekunder. Oleh sebab itu, untuk mengoptimalkan sistem pertahanan tubuh maka organ limfoid penghasil sistem kekebalan tubuh harus dijaga.
Perkembangan organ limfoid yang subobtimal akan menyebabkan terjadinya imunosupresi. Imunosupresi adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan reaksi pembentukan zat kebal tubuh atau antibodi akibat kerusakan organ limfoid. Dengan adanya penurunan jumlah antibodi dalam tubuh, maka penyakit-penyakit akan lebih leluasa masuk dalam tubuh ayam dan terjadilah infeksi. Hal tersebut akan menyebabkan adanya gangguan pertumbuhan dan produksi.
Oleh sebab itu, mengendalikan keberadaan agen penyebab imunosupresi dan memonitor perkembangan sistem kekebalan ayam merupakan usaha yang harus dilakukan agar target performan produksi ayam komersial dapat tercapai.
VAXXITEK® HVT+IBD
Bursa Fabrisius merupakan organ pertahanan utama dalam tubuh ayam, sehingga sangat dibutuhkan vaksin yang melindungi Bursa fabrisius sejak dini di hatchery, pada umur sehari atau in ovo, yaitu dengan vaksinasi VAXXITEK HVT+IBD.
Dengan VAXXITEK® HVT+IBD didapatkan integritas bursa yang sangat baik sehingga didapatkan respon kekebalan yang sangat baik terhadap hasil vaksinasi lainnya, ayam-ayam lebih sehat dengan performa jauh lebih baik, mengurangi penggunaan terhadap antibiotik.
Vaksinasi dengan VAXXITEK® HVT+IBD yang berkelanjutan terbukti pada akhirnya dapat menekan virus IBD lapang sampai tingkat terendah. Vaksinasi ini tidak hanya melindungi ayam dari penyakit IBD tetapi juga mengurangi shedding virus, selanjutnya akan menurunkan tekanan infeksi dan sirkulasi virus di lapangan. Penelitian lapang membuktikan bahwa terdapat perbedaan signifikan diantara ayam yang divaksin dan kontrol terhadap proporsi shedding ayam (minggu ke-6 dan ke-7) dan jumlah RNA virus yang di-shedding (minggu ke-5 dan ke-7).
VAXXITEK® HVT+IBD memberikan keseimbangan terbaik antara keamanan dan efikasi, yang tidak didapatkan pada vaksin IBD live klasik maupun immune-complex. VAXXITEK® HVT+IBD sangat cocok digunakan baik di farm broiler, farm layer komersial maupun breeder layer – broiler.
PRIMARENOL, Immune Booster untuk Optimalisasi Fungsi Kekebalan
Sudah dapat dipastikan bahwa pencegahan penyakit lebih baik dari pada pengobatan. Praktek pencegahan penyakit yang baik akan bekerja dengan optimal apabila keseluruhan bagian menyatu. Praktek pencegahan penyakit di peternakan dapat di bagi dalam beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut meliputi: pencegahan stress pada ayam, manajemen pemeliharaan, kualitas dan suplai air minum, test serologi, sanitasi, vaksinasi, pencegahan parasit dan pengendalian polutan.
Masalah imunosupresi berkaitan dengan upaya untuk penanganan dan kontrol penyakit harus dapat diatasi secara serius karena hal tersebut dapat mengganggu konsep pengebalan ayam dan konsep optimalisasi kesehatan ayam yang telah disusun dengan baik. Selain dengan mengeliminasi dan memperbaiki penyebab utama timbulnya kasus imunosupresi, seperti pemberian antibiotika untuk penyebab imunosupresi asal bakteri ataupun penggunaan berbagai jenis vaksin sebagai pencegahan penyakit pencetus timbulnya imunosupresi, perlu suatu upaya untuk memperkuat status kekebalan ayam, atau mempercepat status perbaikan kekebalan ayam yaitu dengan pemakaian PRIMARENOL®.
PRIMARENOL mengandung ekstrak tanaman berkhasiat (Echinaecea) yang berperan menstimulir kekebalan seluler dengan meningkatkan aktifitas phagositik dari makrofag dan kecepatan pembentukan limfosit, serta meningkatkan aktifitas Sel T sebagai bagian dari mekanisme pertahanan tubuh.
Sorbitol yang terkandung dalam PRIMARENOL berfungsi untuk merangsang fungsi hati, empedu dan asimilasi makanan.
Acethy Methionin yang merupakan zat lipotropik yang berfungsi melindungi hati. Dan Betain sebagai lipotropik yang mencegah terjadinya pelemakan pada hati.
Drh Yuni
Technical Department Manager
PT. ROMINDO PRIMAVETCOM
Jl DR Saharjo No 264 JAKARTA. Telp.021 8300300