PENYAKIT BAKTERI YANG TAK KUNJUNG BERHENTI

Bakteri patogen memegang peranan penting dalam tingkat kejadian penyakit pada ayam di Indonesia. Kasus penyakit pada ayam lebih dari 50% disebabkan oleh bakteri. Distribusi penyakit bakterial 70% disebabkan oleh bakteri tipe gram negatif dan 30% disebabkan oleh bakteri tipe gram positif. Bakteri gram negatif menyebabkan 80% penyakit pada sistem pernafasan, 60% penyakit pada sistem pencernaan, 40% pada system reproduksi dan 70% pada multisistemik.
Beberapa bakteri gram negatif terpenting pada ayam diantaranya Echerichia coli, Haemophillus paragallinarum, Pasteurella multocida, Salmonella sp., Pseudomonas aeruginosa, Camphylobacter sp., dan Ornithobacterium rhinotracheale. Sedangkan beberapa bakteri gram positif diantaranya Clostridium sp., Staphylococcus sp., dan Streptococcus sp..
Beberapa penyakit bakterial yang memiliki arti ekonomi tinggi dan tingkat kesulitan tinggi diantaranya kolibasilosis, snot, salmonellosis, kolera unggas, infeksi klostridial dan kampilobakteriosis. Pengobatan pada penyakit dengan tingkat kesulitan tinggi kerap kali menyebabkan terjadinya super infeksi dan respon terhadap vaksin mengalami hambatan sehingga vaksinasi menjadi tidak efektif.
Terdapat empat macam manifestasi penyakit bakterial pada ayam, yaitu bersifat primer (infeksi bakteri merupakan penyebab utama ayam sakit), sekunder (infeksi bakteri setelah adanya infeksi bersifat primer), tunggal (jumlah infeksi bakteri hanya satu spesies) dan campuran (terjadi infeksi disebabkan lebih dari satu agen penyakit).
Kolibasilosis
Kolibasilosis disebabkan Escherichia coli, bakteri gram negatif yang merupakan bakteri yang normal berada di dalam usus ayam sehat terutama bagian jejunum, ileum dan sekum. E.coli dapat berada di sekitar area peternakan yang dapat bersumber pada kontaminasi dari kotoran ayam. Penyakit ini dapat terjadi pada semua tingkat umur ayam.
IMEQUYL®, Antibakterial Sintetik
Salah satu produk antibakterial sintetik yang masih merupakan pilihan utama peternak adalah Imequyl®, dengan daya bunuh kuat/bakterisidal, sangat efektif untuk membasmi tuntas penyakit kolibasilosis, kolera dan coryza/snot. Hal ini disebabkan Imequyl® mengandung zat aktif flumequin, cepat diserap karena penetrasi Imequyl® ke dalam dinding sel bakteri melalui dua cara, yaitu pertama, melalui pori-pori dinding sel, kedua, dengan menembus dinding sel dengan cara yang spesifik karena daya larut lemaknya yang sangat tinggi. Golongan quinolone lain hanya melalui pori-pori dinding sel bakteri. sehingga dengan pemberian Imequyl® bakteri langsung mati total, juga terhadap bakteri yang telah kebal terhadap obat lain. Tak kalah penting, Imequyl® aman untuk semua jenis dan umur ayam, aman untuk pertumbuhan dan produksi telur dan dapat diberikan bersama obat lain.
Ayam pada periode sebelum produksi dan pada masa produksi sangat rentan terhadap serangan penyakit kolibasilosis dan kolera, yang akan merusak bakal telur dan alat reproduksinya. Kerusakan ini akan mengakibatkan gangguan pada produksi telur dan bila infeksi berlanjut dapat menyebabkan kematian serta angka afkir yang tinggi.
Untuk melindungi bakal telur dari serangan kolibasilosis dan kolera, harus dilakukan pengendalian dengan Imequyl® secara rutin dengan program flushing. Program flushing Imequyl® direkomendasikan setiap bulan sekali pada ayam periode sebelum produksi dan pada masa produksi, diberikan melalui air minum atau melalui pakan. Dosis Imequyl® powder- 10% sebesar 1 gram/liter air minum atau 1,5 kg/ton pakan. Dosis Imequyl® solution -20% sebesar 0.5 ml/liter air minum. Penggunaan dosis Imequyl® berdasarkan berat badan sebesar 120 mg/kg berat badan untuk Imequyl® powder- 10% dan 60 ml/kg berat badan untuk pemakaian Imequyl® solution -20%. Lama pemberian Imequyl® diberikan 3 sampai 5 hari berturut-turut, diberikan sepanjang hari selama 24 jam.
Chronic Respiratory Disease
Merupakan penyakit pernafasan utama pada ayam yang disebabkan Mycoplasma gallisepticum, yang dapat menyerang ayam pada semua periode umur produksi. Chronic respiratory disease merupakan penyakit endemik yang merusak sistem pernafasan dan reproduksi. Penyakit ini sudah tersebar di seluruh dunia dan sangat merugikan industri perunggasan di Indonesia. Menurut Soeripto (2001), kerugian ekonomi akibat Chronic respiratory disease di Indonesia mencapai 305 milyar rupiah pertahun. Untuk itu, usaha untuk menanggulangi Chronic respiratory disease pada ayam di Indonesia sudah sering dilakukan tetapi sampai saat ini penyakit tersebut masih sering terjadi.
Proses Chronic respiratory disease berjalan lambat, dapat menular secara horisontal maupun vertikal melalui transovarial dari induk ayam yang terinfeksi ke anak ayam yang ditetaskan.
Ayam yang menderita CRD sangat merugikan dikarenakan timbulnya hambatan pertumbuhan sehingga dapat terjadi gangguan keseragaman berat badan, penurunan kualitas karkas, gangguan produksi telur yang memungkinkan peternak kehilangan 10-20 butir telur dalam setahun dan terjadinya peningkatan konversi pakan.
Hal yang perlu diwaspadai dan paling merugikan adalah terjadinya imunosupresi dikarenakan mikoplasma dapat merusak morfologi dan fungsi organ limfoid sekunder, terutama struktur organ limfoid pada saluran pernafasan. Rusaknya struktur organ limfoid pada saluran pernafasan akan mengakibatkan suboptimalnya daya tahan tubuh ayam terhadap infeksi, sehingga kepekaan terhadap berbagai agen penyakit menjadi meningkat. Maka sering dikatakan bila chronic respiratory disease merupakan penyakit yang dapat membuka atau memicu berbagai penyakit lainnya.
Kontrol dan pengendalian.
Menurut Whithear (1983), terdapat tiga pilihan untuk mengontrol dan mengeradikasi mikoplasma di peternakan, yaitu dengan menghilangkan infeksi mikoplasma dengan biosekuriti yang sangat ketat dan dengan melakukan pemberian antibiotik untuk pencegahan dan pengobatan pada peternakan yang terinfeksi serta melakukan tindakan vaksinasi sebagai pencegahan.
Vaksinasi.
Pendekatan kesehatan ayam melalui vaksinasi lebih baik dibandingkan dengan pengobatan. Vaksinasi akan meningkatkan kekebalan tubuh ayam dan menghindarkan ayam dari resistensi dan residu antibiotika.
Terdapat dua macam vaksin Chronic respiratory disease yang telah dikembangkan, yaitu vaksin bakterin (killed vaccine) dan vaksin yang dilemahkan (attenuated vaccine). Namun vaksin bakterin tidak dapat menstimulir kekebalan tubuh untuk jangka lama, sehingga diperlukan vaksin ulang, akibatnya penggunaan vaksin menjadi tidak ekonomis. Pada penggunaan vaksin yang dilemahkan (attenuated vaccine), daya proteksi sangat lemah dan dalam jangka waktu yang panjang dikhawatirkan dapat berubah sifat menjadi ganas seperti sifat aslinya. Dan yang harus dicatat adalah kedua vaksin tersebut, vaksin bakterin (killed vaccine) dan vaksin yang dilemahkan (attenuated vaccine), tidak mampu mencegah terjadinya transmisi vertikal.
Solusi:
Sifat dan karakterisasi Mycoplasma gallisepticum menunjukkan bahwa isolat Mycoplasma gallisepticum yang ganas mampu menstimulasi imunitas yang tinggi, tetapi dapat menimbulkan peradangan kantung udara rongga perut ayam yang suhu tubuhnya 42⁰C dan menyebarkan infeksi. Sebaliknya isolat Mycoplasma gallisepticum yang tidak ganas tidak menyebarkan infeksi dan hanya memberikan proteksi yang rendah atau tidak sama sekali.
Setelah diketahui sifat dan karakterisasi tersebut maka Bioproperties – Boehringer Ingelheim mengembangkan sebuah vaksin yang diharapkan dapat memberikan proteksi tinggi terhadap infeksi Mycoplasma gallisepticum dan merupakan sebuah terobosan dalam program pemberantasan Chronic respiratory disease pada ayam. Pengembangan vaksin tersebut dilakukan dengan cara memaparkan isolat Mycoplasma gallisepticum yang ganas terhadap bahan kimia N-methyl N-nitrosoguanidine (NTG). Vaksin Mycoplasma gallisepticum dapat tumbuh pada suhu 33⁰C tetapi menjadi sensitif terhadap suhu di atas 42⁰C sehingga vaksin Mycoplasma gallisepticum tersebut hanya dapat bereplikasi pada saluran pernafasan bagian atas dan tidak menyebar sampai ke bagian dalam tubuh, terutama kantung udara. Vaksin Mycoplasma gallisepticum tersebut diberi nama Vaxsafe MG TS-11.
Gambar : Vaksinasi Vaxsafe MG TS-11 cukup satu kali selama periode pemeliharaan ayam sangat menguntungkan dan efisien untuk pencegahan dan penanggulangan Chronic respiratory disease.
Vaxsafe MG TS-11 merupakan vaksin pilihan utama peternak yang digunakan untuk mencegah terjadinya chronic respiratory disease pada ayam. Strain mikoplasma TS-11 akan melakukan kolonisasi secara persisten pada saluran pernafasan ayam bagian atas sehingga dapat mencegah infeksi lapang Mycoplasma gallisepticum yang ganas untuk melakukan kolonisasi pada saluran pernafasan bagian atas ayam. Karakteristik kolonisasi Strain TS-11 hanya terdapat pada saluran respirasi bagian atas dan tidak dapat berkolonisasi pada kantung udara maupun ovarium. Kolonisasi hanya terdapat pada bagian atas saluran pencernaan yang bersuhu sekitar 33⁰C, dan tidak dapat berkolonisasi pada suhu tubuh ayam 39.5⁰C. Dengan penggunaan Vaxsafe MG TS-11 dapat mencegah transmisi penularan mikoplasma secara vertikal atau melalui transovarial dari induk ayam ke anak ayam.
Pemberian Vaxsafe MG TS-11 dilakukan melalui tetes mata sekali seumur hidup ayam pada umur kurang lebih 4-6 minggu. Aplikasi tetes mata dianjurkan pada vaksinasi Vaxsafe MG TS-11 karena akurasi dosis dapat diperoleh oleh setiap ayam dan dengan pemberian yang merata akan diperoleh onset kekebalan yang cepat serta daerah mata merupakan tempat yang tepat untuk stimulasi kekebalan dan keberadaan strain TS-11 dalam waktu yang lama.
Vaxsafe MG TS-11 harus diberikan pada ayam yang bebas mikoplasma. Dianjurkan untuk memberikan SUANOVIL® (Spiramisin) pada flushing pertama dan ENOQUYL® (Enrofloxacin) pada flushing kedua, terlebih dahulu pada ayam, untuk menghilangkan mikoplasma sebelum dilakukan vaksinasi Vaxsafe MG TS-11, maksimal 2 minggu sebelum dilakukan vaksinasi. Setelah dilakukan vaksinasi, dianjurkan untuk tidak memberikan antibiotik (minimal 4 minggu), terutama antibiotik yang dapat mematikan mikoplasma. Apabila diperlukan, penggunaan antibiotik dapat dilakukan dengan menggunakan antibiotik spektrum gram negatif atau antibiotik derivat penicillin.
Salah satu keunggulan Vaxsafe MG TS-11 adalah vaksin ini dapat diberikan bersamaan dengan pemberian vaksin lain, seperti vaksin newcastle disease (Avinew Neo), infeksi brokhitis (Bioral H120 Neo) dan infeksi laringotrakheitis (LT Blen) tanpa menimbulkan efek samping. Lebih dari ratusan juta dosis Vaxsafe MG TS-11 telah digunakan di seluruh dunia pertahun. Tidak ada laporan adanya reaksi dan lesi pasca vaksinasi. Tingkat keamanan Vaxsafe MG TS-11 telah teruji dengan terbuktinya strain TS-11 tidak dapat menyebar dari satu ayam yang divaksinasi ke ayam yang tidak divaksinasi melalui shedding. Dan berdasarkan berbagai hasil laporan penggunaan Vaxsafe MG TS-11 menyatakan bahwa kejadian penyebaran atau penularan mikoplasma secara vertikal dari induk ayam ke anak ayam dapat dihentikan karena berkurangnya induk ayam yang terinfeksi mikoplasma.
Pada ayam pembibit, penggunaan vaksin Vaxsafe MG TS-11 memberikan performan yang bagus pada progeninya terutama kondisi patologi dari kantung udara. Hasil pemeriksaan pipp embrio umur 19 hari menunjukkan bahwa prosentase kuantitas dan kualitas peradangan kantung udara dapat direduksi secara maksimal sehingga akan meningkatkan kualitas anak ayam. Hal ini dikarenakan penggunaan Vaxsafe MG TS-11 memutus rantai penularan melalui telur karena Mycoplasma gallisepticum tidak dapat mencapai indung telur atau ovarium.
Manfaat lain penggunaan Vaxsafe MG TS-11 adalah berkurangnya masalah penyakit viral terutama permasalahan reaksi post vaksinasi newcastle disease dan infeksi bronkhitis. Mengurangi berbagai penyakit sekunder yang mengikuti kejadian chronic respiratory disease terutama infeksi bakteri Echerichia coli, coryza dan kolera unggas, serta mengurangi penggunaan antibiotik. Vaxsafe MG TS-11 sangat ideal untuk dipergunakan pada farm multiage dan sangat efektif untuk mencegah penularan chronic respiratory disease antar ayam yang berbeda flok umur.
Pemakaian Vaxsafe MG TS-11 pada ayam petelur sangat bermanfaat karena menuntaskan permasalahan infeksi Mycoplasma gallisepticum sehingga penyakit pernafasan berkurang drastis, hal ini disebabkan Chronic respiratory disease sebagai pembuka jalan bagi penyakit lain dapat dihilangkan dan salah satu penyebab imunosupresi yang sering menyerang ayam petelur dapat dituntaskan.