Air Minum Berkualitas Menunjang Produktifitas

Air Minum Berkualitas Menunjang Produktifitas

Memasuki musim kemarau ketersediaan air dan penyediaan air berkualitas  akan ada masalah ketersediaannya, padahal ketersediaan air  prioritas pertama bagi peternak setelah kecukupan pakan demi keberlangsungan usaha peternakannya.  Meskipun potensi air tanah di Indonesia relatif cukup ketersediaannya , dimana sumber air tanah dapat diperoleh dari  2 kedalaman yaitu air tanah  dangkal umumnya berada pada kedalaman kurang dari 40 m dari permukaan tanah. Air tanah ini sangat mudah dipengaruhi oleh kondisi lingkungan setempat. Hal ini disebabkan karena  tidak dipisahkan oleh lapisan batuan yang kedap. Jika terjadi hujan, air yang meresap ke dalam tanah akan langsung menambah air tanah ini. Air tanah dalam, keberadaannya cukup dalam sehingga untuk mendapatkannya harus menggunakan alat bor besar. Air tanah ini berada pada kedalaman antara 40-150 m. Dimana tidak dipengaruhi oleh kondisi air permukaan setempat karena dipisahkan oleh lapisan batuan yang kedap. Air tanah ini mengalir dari daerah resapannya di daerah yang bertopografi tinggi.

Peternak di Indonesia pada umumnya menggunakan sumber airnya dari air tanah yang mempunyai kedalaman 40-60 meter untuk kebutuhan ayamnya. Pilihan peternak  ini sangat tepat, karena menurut berbagai sumber yang penulis peroleh bahwa air merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup dan sebagai salah satu zat nutrisi dalam tubuh. Konsumsi air minum dapat menjadi indikasi kesehatan atau baik/buruknya praktek manajemen pemeliharaan. Ketika konsumsi air minum turun, maka kita harus segera mengevaluasi kemungkinan penyebabnya. Beberapa diantaranya yaitu terinfeksi penyakit, kondisi lingkungan kandang terlalu dingin, jumlah dan distribusi tempat minum yang tidak merata, tempat minum ayam kotor, kualitas air jelek seperti kejernihan dan warna airl. Sehingga ketersediaan air berkualitas harus tercukupi di sebuah peternakan karena unggas sangat banyak membutuhkan air, sehingga diperlukan cadangan air   yang banyak dilokasi peternakan, serta penyimpanan yang tepat sesuai kebutuhan air harian peternakan unggas. Kebutuhan air yang pertama untuk konsumsi air. Konsumsi air yang diperlukan unggas dapat mencapai dua  kali lipat dari kebutuhan pakannya atau sekitar 1,8 – 2 kali (suhu udara 21ºC) dari kebutuhan pakan harian. Konsumsi air dapat melebihi tersebut bila suhu udara yang terjadi mencapai 30ºC. Kebutuhan kedua untuk penyemprotan/pembersihan kandang (desinfeksi kandang), desinfeksi tempat pakan dan minum, desinfeksi kendaraan peternakan serta kebutuhan harian karyawan. Sehingga diperlukan air sebanyak 2 kali dari konsumsi harian unggas dalam satu peternakan. Unggas mampu bertahan 15-20 hari tanpa pakan, tetapi tanpa air 2-3 hari bisa mati. Begitu pentingnya air, maka kita perlu memperhatikan baik kualitas maupun kuantitas yang diberikan ke unggas.

Air memiliki porsi sebesar 50-65% dari massa tubuh unggas dewasa, sedangkan pada DOC  kandungan air mencapai 90% pada masa tubuhnya. Selain sebagai zat nutrisi dalam komponen tubuh, air juga berpengaruh terhadap fungsi fisiologis, seperti : mencerna makanan dan penyerapan nutrient, dimana air membantu proses enzimatis dan transportasi nutrient keseluruh tubuh, sebagai thermoregulation,  membantu tubuh dalam mengatur suhu tubuh, membantu aliran makanan dalam saluran pencernaan, membantu mengeluarkan kotoran, sebagai komponen penting dalam darah dan jaringan tubuh.  Secara teknis, air berfungsi sebagai sumber air minum, pelarut vitamin/obat maupun vaksin, serta untuk membersihkan kandang. Pentingnya peranan air dalam usaha budidaya unggas seperti diatas, maka diperlukan pengetahuan dalam manajemen penanganan air, agar air yang dibutuhkan unggas selama produksi tersedia aman secara kuantitas maupun kualitas dan mendukung performa maksimal dari unggas tersebut.

Maka upaya yang dilakukan peternak dalam  menyediakan air yang berkualitas  harus memenuhi parameter-parameter tertentu dalam mengukur  kualitas air.  Parameter kualitas air, seperti tidak berwarna dan  tidak ada endapan, tidak berasa dan tidak berbau,  suhu tidak terlalu tinggi, kadar oksigen, kekeruhan,  pH, kesadahan, kandungan  karbon  dioksida,  amonia,  nitrit  dan  nitrat saling berkesinambungan. Apabila salah satu parameter diketahui memiliki nilai yang kurang optimal, maka dapat dipastikan nilai parameter lainnya juga kurang optimal. Parameter  kualitas air untuk unggas antara lain : Derajat keasaman (pH),  air yang baik yaitu yang memiliki pH netral (pH = 7). Kedalaman sumur berperan dalam kandungan pH air. Kedalaman optimal sumur sekitar 50-60 meter. Sumur dengan kedalaman kurang dari 40 meter akan menghasilkan air cenderung asam, sedangkan kedalaman 100 m menghasilkan air cenderung basa. pH  yang kurang dari 6 performance ayam akan bermasalah dan terjadi korosi pada peralatan yang dari jenis besi. Tidak direkomendasikan pH yang rendah (asam) maupun tinggi (basa) membuat air tidak disukai unggas dan menghasilkan performa serta kualitas telur menjadi lebih rendah. Menaikkan pH rendah dapat dengan menggunakan penambahan kapur soda, sementara menurunkan pH yang basa menggunakan asam sitrat atau asam organik.

Kandungan mineral (Fe, Mn, Ca, Mg) yang terlalu tinggi dalam air dapat menurunkan konsumsi air unggas. Selain itu dapat mengurangi kinerja vitamin, obat dan vaksin. Sehingga apabila terjadi ayam sakit, maka walaupun sudah diobati, ayam tidak kunjung sembuh. Hal yang lebih berbahaya bila kerja vaksin tidak maksimal, kemungkinan yang terjadi unggas bisa terkena serangan virus seperti ND, gumboro maupun AI. Kandungan Sulfat       direkomendasikan 50-200 ppm,dan  dapat menyebabkan diare jika Mg atau Na lebih dari 50ppm. Penyerapan copper pun  akan terganggu bila kandungan Sulfat berkisar 500-1000 ppm. Kandungan  Klorida          direkomendasikan antara 250-500 ppm, bila lebih dari  500 ppm akan timbul  diare, feses basah, menurunkan konsumsi pakan, meningkatkan konsumsi air. Kandungan Kalium adalah kurang dari 300 ppm, sedangkan  kandungan  Magnesium antara  50-125 ppm, Nitrogen nitrat maksimum 10 ppm, Iron (Fe) di rekomendasikan kurang dari 0,3 ppm bila lebih maka air akan bau  bau besi dan  menyumbat system air.Cara mengurangi besi dalam air bisa menggunakan klorine, klorine merupakan oksidator kuat sehingga meskipun kondisi pH rendah dan oksigen terlarut sedikit, klorine dapat mengoksidasi dengan cepat. Diperlukan 0,64 mg/l chlorine untuk mengoksidasi 1 mg/l zat besi. Kandungan Calsium (Ca)  maksimal di level  600 ppm dan Natrium (Na) di level 50-300 ppm menurut Debortoli (2005).

Kandungan bakteri Coli dan Salmonella dalam air idealnya 0 cfu/ml diatas level tersebut telah terjadi kontaminasi dari feses. Adanya bakteri dalam air akan menyebabkan penyakit pada unggas, sehingga akan mengganggu performance.. Bakteri seperti E. Coli dan Salmonella biasanya menyerang saluran pencernaan, saluran pencernaan akan rusak sehingga penyerapan nutrien terganggu. Macari dan Amaral (1997), melakukan penelitian yaitu dengan mengecek jumlah bakteri di awal dan akhir tempat minum pada suatu kandang, baik yang menggunakan nipple maupun bell drinker. Hasilnya terjadi peningkatan jumlah bakteri pada tempat minum akhir. Frekuensi pembersihan tempat minum sangat penting, disarankan dilakukan secara harian, baik yang menggunakan bell drinker dengan cara disikat dan didesinfeksi dengan  Istam yang kandungannya ammonium kuartener dengan dosis 1 ml/ 2 liter. Bila  menggunakan nipple drinker dengan cara flushing, dimana flushing  bermanfaat agar air yang tersedia dingin dan segar, sehingga dapat menstimulasi konsumsi pakan.  Cara lainnya dapat menggunakan zat kimia seperti klorin. Klorinasi atau penambahan klorin sebanyak 3-5 ppm kedalam air dapat membunuh bakteri atau bisa juga menggunakan kaporit sebanyak 12-20 mg per 1000 liter air. Klorinasi untuk memastikan tidak adanya bakteri serta membantu mencegah lendir dan lumut dalam saluran air. Air yang telah diberi kaporit disarankan agar tidak digunakan untuk mencampur obat maupun vitamin, karena kaporit dapat mengikat obat maupun vitamin sehingga menjadi tidak larut air. Zat aktif lainnya bisa menggunakan Primadine yang kandungannya iodine.  Selain untuk desinfeksi kandang, iodine dapat digunakan untuk desinfeksi air minum. Kerjanya cepat dalam membunuh bakteri maupun virus. Cara kerjanya dengan merusak permealitas membrane plasma sel dari bakteri/virus sehingga tidak bisa mempertahankan keseimbangan tekanan terhadap lingkungan sehimgga mati.. Sebagai oksidator kuat, iodine tidak boleh untuk melarutkan vitamin dan obat. Serta penggunaan melalui air minum tidak lebih dari dua hari, penggunaan lebih dari dua hari dapat mengganggu kinerja saluran pencernaan. Cara penggunaannya yaitu air yang telah dicampur dengan Primadine  dengan dosis 1 ml / 2-3 liter.

Begitu pentingnya air dalam mendukung pencapaian performa ayam, maka kita perlu memperhatikan kualitas air yang diberikan ke ayam. Jangan sampai karena kualitas air minum yang buruk menyebabkan ayam menjadi sedikit minum. Monitor kualitas air secara teratur untuk memastikan air yang digunakan aman bagi hewan ternak. Pertimbangkan teknologi pengolahan air jika diperlukan. Monitoring kualitas air secara teratur adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan dan kinerja hewan ternak Anda. Untuk memastikan air yang digunakan aman. Pengujian kualitas air harus secara rutin menguji kualitas air yang digunakan di peternakan. Pengujian melibatkan parameter seperti tingkat pH, kekeruhan, kandungan zat kimia (seperti logam berat), mikroba, dan sebagainya. Laboratorium air lokal biasanya dapat membantu dengan pengujian ini. Air minum yang tercemar dapat berdampak negatif pada unggas. Hal ini bisa mengganggu pencernaan dan performance unggas, serta mengurangi efektivitas vaksin dan obat yang diberikan melalui jalur air. Kontaminasi air juga bisa menjadi reservoir untuk berbagai penyakit dan racun yang dapat membahayakan kesehatan unggas. Pemantauan berkala dengan menjadwalkan pemantauan berkala kualitas air, terutama selama perubahan cuaca ekstrem atau kejadian luar biasa seperti banjir atau kekeringan. Ini dapat membantu Anda mendeteksi perubahan kualitas air yang dapat memengaruhi hewan ternak.  Membuat filter dan pengolahan air jika pengujian menunjukkan masalah dalam kualitas air, pertimbangkan teknologi pengolahan air yang sesuai. Pilihan meliputi penggunaan filter, penghilang mikroba, atau perlakuan kimia untuk menghilangkan kontaminan yang mungkin ada dalam air. Penjernihan air dengan teknologi seperti sistem penyaringan air atau penjernihan ultraviolet (UV) dapat digunakan untuk menghilangkan bakteri, virus, dan mikroba patogen lainnya dari air.  Bersihkan peralatan secara periodik  tempat minum yang kotor atau jarang dibersihkan, akan menjadi tempat yang baik untuk berkembang biak bakteri coliform atau E. coli. Jumlah kedua bakteri tersebut paling banyak terkandung pada tempat minum ternak. Untuk mencegah hal tersebut terjadi maka lakukan pembersihan tempat minum ayam minimal sehari 2 kali, dilakukan dengan mencuci tempat minum ayam,  sebelum mengganti air minum ayam. Sedangkan untuk tempat minum ayam otomatis  dengan membersihkan piringan  menggunakan lap kain bersih yang dicelupkan pada  Istam  dengan komposisi 20 ml/liter air. Secara periodik minimal 1 minggu sekali, lepas dan bersihkan filter yang terdapat pada  dengan cara di-flushing (semprot dengan air bertekanan) untuk menghilangkan endapan atau lendir yang mungkin ada di filter.

Memastikan air yang digunakan di peternakan  aman dan berkualitas tinggi adalah investasi yang penting dalam kesehatan dan produktivitas  ternak anda. Dengan pemantauan dan tindakan yang tepat, maka kasus-kasus penyakit yang berhubungan dengan kualitas air, seperti Colibasilosis, Salmonellosis, Kolera yang berdampak pada produktifitas ternak kita bisa terhindarkan. Kegagalan vaksinasi yang diakibatkan kandungan mineral ataupun zat-zat besi di mana mempengaruhi potensi vaksin juga dapat diminimalkan dampaknya. Sehingga ternak kita mempunyai kekebalan yang optimal dan produktifitas maksimal.

 

Drh. Damar
Technical Department Manager
PT. Romindo Primavetcom
Jln DR.Sahardjo no.264 Tebet, Jakarta Selatan
HP.081286449471
Email : agus.damar@romindo.net

Hubungi Kami